Rabu, 29 Juli 2009

Memelihara dan Membiakkan Kelinci


Setelah menentukan jenis bibit unggul dan sistem perkandangan yang sesuai, untuk mengoptimalkan potensi genetik yang unggul maka diperlukan faktor lain yaitu pakan yang berkualitas, menejemen dan sistem pemeliharaan yang baik.
Kualitas pakan sangat menentukan dalam proses pertumbuhan kelinci. Pakan kelinci yang baik mengandung zat-zat makanan yang lengkap (seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan lainnya) dalam komposisi yang berimbang sesuai dengan kebutuhan kelinci. Jumlah kebutuhan zat-zat makanan dalam pakan kelinci dipengaruhi oleh faktor umur, aktivitas kelinci, kondisi bunting atau menyusui, dan jenis kelinci (pedaging atau bulu). Selain pakan, kelinci juga perlu diberi minum, karena air merupakan zat yang dibutuhkan dalam proses metabolisme makanan.
Namun untuk kemudahan dapat dipakai pakan konsentrat komersial yang telah diramu secara lengkap dan berimbang, tinggal dikombinasikan dengan pemberian sayuran dan hijauan. Pemberian pakan kelinci yang bisa dipakai contoh secara umum adalah pakan terdiri dari konsentrat (protein 15 %) 50-60 gram/hari untuk kelinci pertumbuhan (lepas sapih) dan penggemukan, konsentrat (protein 17 %, ME 2500 kcal) 70-80 gram/hari untuk induk bunting, konsentrat (protein 17 %, ME 2500 kcal) 150-200 gram/hari untuk induk menyusui, sedang sayuran/hijauan dan air minum diberikan secara ad libitum (tak terbatas).

Kelinci betina sebaiknya dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.

Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor. Biarkan anak- anak kelinci yang baru lahir dalam asuhan induknya sampai memasuki masa sapih.
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Cara menentukan jenis kelamin kelinci yaitu ibu jari menekan di dekat alat kelamin bagian depan dengan pelan sehingga selaput yang berwarna merah akan nampak. Pada kelinci jantan akan nampak suatu organ berbentuk bulat dan runcing sedangkan pada yang betina akan nampak suatu tonjolan yang berbelah.
Kelamin kelinci bisa diperiksa dan dikenali mulai umur 7 hari, tetapi umumnya pengenalan itu baru dilakukan sesudah anak kelinci keluar dari sarang, makin tua umurnya makin mudah dikenali jenis kelaminnya.

Hal yang tidak kalah pentingnya dalam pemeliharaan kelinci adalah sanitasi dan kebersihan kandang, peralatan dan lingkungan. Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Kandang kelinci secara rutin dibersihkan dan disemprot dengan desinfektan.